Headlines News :
Home » , » Kenali: Lima Karakteristik Remaja!

Kenali: Lima Karakteristik Remaja!

Written By Unknown on 16.6.13 | 6/16/2013 11:52:00 PM

Remaja yang tengah tumbuh menuju dewasa punya beberapa karakter yang bisa membuatnya terjebak dalam masalah. Mereka sendiri kerap tidak merasa bersalah mengikuti atau tidak mewaspadai karakter-karakter yang menjadi ciri khas remaja.

Padahal, jika saja mereka berpikir lebih mendalam, tentu akan lain ceritanya. Sudah banyak remaja yang terlilit persoalan karena mereka lupa mengawasi beberapa poin berikut. Belum terlambat untuk berubah, sebagaimana tidak ada yang sia-sia dari berusaha. Yang disebut tidak berguna adalah kita mendengar, tahu, memutuskan diam saja karena menganggap segalanya telah terlambat.

Pertama, amat peduli dengan kata teman. Hal ini dapat dimaklumi mengingat remaja sudah memasuki usia di mana akal mampu berpikir abstrak. Baginya, pengakuan sosial menjadi salah satu kebutuhan penting yang harus dipenuhi.

Menurut penelitian yang dicantumkan Annals of New York Academy of Sciences, remaja memerhatikan bagaimana dirinya dilihat oleh orang lain. Pemikiran ini membuat mereka rapuh, tergantung apa kata orang-orang mengenai dirinya, dan menjadi mudah sekali terbawa ke arah yang tidak jelas.

Kedua, tidak bisa mengukur risiko. Remaja dikuasai sistem limbik, dan itu bukan sesuatu yang berlebihan. Dalam usia mereka, hormon-hormon yang tadinya belum berfungsi, mulai bergerak dan mempengaruhi cara remaja berpikir dan merasakan. Limbik sendiri membuat remaja lebih mengedepankan emosi dalam menyelesaikan persoalan.

Inilah penyebabnya remaja menjadi lebih beresiko dan riskan ketimbang orang dewasa. Pembelaan, kecenderungan, dan keberpihakan mereka didasari pada faktor yang labil. Jangan heran bila sejumlah besar remaja terjebak pada narkoba, perkelahian, pergaulan bebas, bahkan dengan aliran sesat.

Ketiga, butuh figur orangtua. Dalam suatu survey, ditemukan 84 persen remaja memikirkan ibunya, sedangkan 89 persen memikirkan ayahnya. Dikatakan tiga dari empat remaja suka menghabiskan waktu dengan orangtua, dengan komposisi 79 persen senang bercengkrama dengan ibu, dan 76 persen dengan ayah mereka.

Bagaimanapun, remaja belumlah dihitung sebagai manusia dewasa yang matang. Mereka sebenarnya terus membutuhkan orangtuanya, karena dari merekalah remaja belajar untuk menjadi manusia dewasa. Sayangnya, remaja-remaja yang sudah terlanjur kecewa dengan orangtua mereka kerap mencari figur tersebut di luar rumah. Ini yang menyebabkan remaja bisa jatuh pada teladan yang salah.

Keempat, butuh tidur lebih banyak. Sepele terlihatnya. Namun, kurangnya tidur pada seorang remaja dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk. Remaja memang cenderung bangun siang dan terjaga hingga larut malam. Karenanya perlu diawasi pola hidup ini agar tidak berdampak negatif.

Kelima, narsis. Perubahan hormon pada remaja membuat mereka berubah. Reseptor oksitosin diproduksi lebih banyak, meningkatkan kepekaan sistem limbik dan berkaitan dengan perasaa kesadaran diri, membuat remaja merasa mereka diawasi. Itu yang membuat remaja kadang egois, kadang idealis, dan sikap-sikap lainnya yang secara umum dikatakan “kecenderungan sepihak”. Mereka, jarang sekali, yang siap menghadapi persoalan-persoalan yang abu-abu.

sumber: [Fatih Zam/Mizanmag/dari LiveScience]
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2013. Kifli Prasbhara - All Rights Reserved Rakyat Sulawesi
Proudly powered by Blogger