Ahsan menyatakan bersyukur bisa mempersembahkan gelar bagi Indonesia. Ia mengaku merasa lelah ketika memasuki game kedua. ”Berkat dukungan penonton kami menjadi lebih termotivasi,” kata dia.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menyatakan terus-menerus memberikan dorongan pada Ahsan untuk tampil terbaik. Hal ini disebabkan Ahsan sempat diterpa cedera pinggang dua bulan ini.
Pada menit-menit awal game pertama, Ahsan/Hendra langsung memimpin jalannya pertandingan. Ahsan/Hendra unggul beberapa poin dari Ko/Lee. Menurut Hendra, mereka mencoba langsung menyerang lawan sejak game bertama. ”Pada game pertama lawan bermain lebih bertahan,” ucapnya.
Smes-smes tajam Hendra dan Ahsan cukup menyulitkan pemain Korea. Ahsan/Hendra pun berhasil merebut game pertama.
Memasuki game kedua, Hendra mengatakan lawan mulai bermain menyerang. Raihan poin keduanya pun saling kejar mengejar. Pada saat Ahsan/Hendra meraih poin 15, pasangan Korea itu mampu mengejar dan kemudian unggul satu poin. Namun Ahsan/Hendra mampu mengejar setelah ganda Korea itu beberapa kali membuat kesalahan.
Ahsan/Hendra akhirnya mengunci game kedua 21-18. Kemenangan Ahsan/Hendra disambut gemuruh sekitar 10.000 pendukung pemain Indonesia yang memadati Istora.
Ko/Lee mengakui Ahsan/Hendra bermain sangat bagus pada partai puncak. ”Mereka didukung penuh oleh penonton,” ucap Lee. Pemain Kosel ini mengaku pertahanan mereka kali ini lemah. Hal inilah yang menyebabkan Ahsan/Hendra mampu merebut poin demi poin.
Ko/Lee sempat memprotes suara gemuruh pendukung Ahsan/Hendra. Menurut mereka, suara penonton cukup mengganggu konsentrasi mereka. “Namun, dia memahami hal ini mengingat Indonesia adalah tuan rumah,” kata Lee.
sumber:TEMPO.CO,
Posting Komentar