10 Sinetron Ramadhan Paling Berkesan
Written By Unknown on 9.7.13 | 7/09/2013 01:20:00 PM
MENUJU Hari Kemenangan dengan menonton sinetron? Itu terjadi di jagad budaya pop kita. Tapi, tahukah Anda, sejak kapan sinetron-sinetron diformulasikan menyongsong Hari Kemenangan?
Sebenarnya, RCTI pernah merilis teledrama miniseri Kubersujud. Tak lebih dari 10 episode dan menitikberatkan pada kekuatan karakter yang dibawakan Paramitha Rusady kala itu. Tidak ada respons gempita dari pemirsa. Akting Mitha malah mencuri perhatian Dewan Juri Festival Sinetron Indonesia 1997. Mitha diganjar nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Tak merasa gagal dengan Kubersujud, RCTI menantang para pekerja sinetron.
Siapa yang berani bikin sinetron Ramadhan 1998? Tak ada yang berani tunjuk jari selain Kaisar Sinetron Raam Punjabi. Bersama Ahmad Yusuf, Raam meracik naskah penindasan menantu muslimah oleh mertua sendiri. Judulnya, Doaku Harapanku.
Kisah klasik beratap Islami ini dirilis pada timing yang tepat, beberapa hari jelang Ramadhan. Lalu kemenangan cinta dirayakan tepat di Hari Kemenangan. Andhika dan Anissa (Dicky Wahyudi dan Kris Dayanti) menjadi ikon pasangan Islami dua tahun berturut-turut. Kala itu, rating dan share rasanya belum sesadis sekarang. Mereka belum menjadi tukang jagal yang siap memancung sinetron-sinetron dengan pendapatan iklan seimprit.
Hukum latah pun berlaku. Sukses dwilogi Doaku Harapanku membuat stasiun televisi tetangga melek. Ada lahan tidur yang berpotensi menjadi lumbung. Lahan itu berada di kisaran 17.30 hingga 19.00 (termasuk azan maghrib, ceramah menjelang buka, dan iklan yang seabrek itu lho Jeung). Mau diisi apa jam nanggung itu? Jawabannya jelas: sinetron Ramadhan.Atas nama modifikasi dan inovasi, tiap tahun ada perubahan dalam sinetron Ramadhan. Ceritanya enggak melulu menantu teraniaya. Ada kisah sepasang anak kuliah (beda kultur keluarga), persahabatan tiga pria, dan lain-lain.
Durasinya bisa merentang hingga 120 menit. Jelang buka puasa bukan lagi satu-satunya kapling. Sah-sah saja sinetron Ramadhan mejeng setelah sholat tarawih. Malah ada juga sinetron Ramadhan yang tayang di dini hari nan sepi.
Sinetron Ramadhan bukan proyek sembarangan. Sudah sejak jauh-jauh hari setiap rumah produksi menyiapkan sinetron Ramadhan. SinemArt milik Leo Sutanto, misalnya, menyiapkan sinetron Ramadhan tahun ini sejak berbulan-bulan lalu.
"Sinetron Ramadhan itu memang harus kami siapkan kurang lebih 1 tahun sebelumnya, karena tayang stripping (setiap hari)," jelas Leo. "Kami harus punya stok episode yang banyak sebelum siap tayang," ungkapnya dalam tabloid Bintang Indonesia edisi No.807Minggu Kedua Oktober 2006.
Lantaran stripping itu sinetron Ramadhan membutuhkan banyak kru untuk membuatnya. Melibatkan banyak kru tentu saja menuntut ongkos produksi lebih banyak. Selain itu, ada tradisi yang berlaku di sinetron Ramadhan: bintang-bintangnya mesti berkelas semua. "Itu sudah jadi tradisi," kata Leo. "Kalau sinetron biasa cuma pakai 2 bintang kelas A, sinetron Ramadhan bisa pakai 5 atau lebih bintang kelas A." Hal ini makin menambah ongkos produksi. "Ongkos paling besar itu di (honor) bintang," buka Leo. "Bisa dua kali lipat sineton biasa."
Sejak 1998, penonton teve sudah disuguhi berbagai judul sinetron Ramadhan. Semula tayang berbarengan dengan dimulainya Ramadhan. Lama-kelamaan banyak rumah produksi yang mencuri start duluan. Sebelum Ramadhan, sinetron jenis ini sudah tayang. "Itu murni strategi pasar," kata Leo.
"Tadinya pas Ramadhan, lalu seminggu sebelumnya, sepuluh hari sebelumnya, dan terakhir sebulan sebelumnya. Bisa-bisa nanti tayang setahun sebelum Ramadhan," lanjutnya sambil berkelakar.
Berikut 10 Sinetron Ramadhan Paling Berkesan yang pernah dimuat di Tabloid Bintang Indonesia edisi 957, Minggu Pertama September 2009:
10. Titipan Ilahi (Indosiar, 2004)Selesai sudah era sinetron Ramadhan dengan tokoh utama wanita teraniaya dalam keluarga. Titipan Ilahi (TI) menampilkan figur melawan arus. Tokoh utama yang dulu dipercayakan pada Tamara Bleszynski dan Kris Dayanti diserahkan pada para lelaki. Kami katakan para karena TI menempatkan tiga pria sebagai porosnya. TI juga berani melanggar pakem bahwa sinetron Ramadhan harus tuntas di Hari Kemenangan. Setelah Ramadhan dan Lebaran berlalu, TI digeser di jam 20.00 dengan cerita yang lebih panjang. Bahkan berani menggantung ending untuk kemudian dilanjutkan di edisi berikutnya.The Power of Titipan: Trio Primus Yustisio-Anjasmara-Ramzi mengembangkan karakternya dengan pas. Primus menyebalkan, Anjas yang medok Jawa, dan Ramzi (meski belum sepopuler dua rekannya) tampil lepas tanpa beban. Soundtrack-nya juga sangat laki-laki, dibawakan Raihan!
9. Jihan (Indosiar, 2008)“What?” Inilah reaksi kebanyakan orang saat Jihan masuk 10 besar. Dalam catatan kami, Jihan membukukan share 22 persen dan rating 5,6 di pekan pertama Ramadhan. Tayangnya pun terbilang melanggar “pakem”, bukan menjelang puasa melainkan jam 7 malam. Ketika semua orang termehek-mehek mengikuti perjalanan Dik Baim yang menggemaskan (Cerita SMA) atau liku-liku Suci dan Mas Denis (Suci), Jihan menukik. Pandangan miring kepada Genta Buana (rumah produksi Jihan-red) mau tak mau patah. Hebatnya lagi, Jihan juga tayang jam 3 pagi! Alamak, bisa-bisanya Mbak Jihan yang terlunta-lunta itu menghadang Para Pencari Tuhan. Unbelievable, tapi itulah faktanya.The Power of Jihan: Saat semua rumah produksi menjadi banci stripping dengan gambar serba close up, Genta bertahan dengan ciri khasnya. Uniknya, saat menggarap Jihan, gambar-gambar lanskap indah ala FTV bisa muncul juga di stripping dua jam. Kok bisa? “Syutingnya dalam sehari bisa sampai 22 jam. Sisa dua jam untuk mandi. Istirahat di sela syuting. Kalau syutingnya berlima, ya lima pemain harus datang. Syuting di Ancol, ya Ancol beneran, di Puncak, ya Puncak beneran. Gila, kan? Tapi capek itu terbayar rating yang tinggi,” kenang bintang sinetron Jihan, Ditmar Hadi. Ramadhan tahun 2012, Jihan tayang ulang di Indosiar setiap Senin-Jumat pukul 10.00 WIB.
8. Rahasia Ilahi (TPI, 2005)Publik tentu mengamini Rahasia Ilahi (RI) pantang diabaikan dalam daftar ini. Gara-gara RI-lah, TPI menumbangkan SCTV dan RCTI. Pekan pertama April 2005, TPI bertengger di posisi puncak dengan share 15,8. Angka ini memaksa SCTV turun gunung ke urutan dua (15,5) dan RCTI menyusul dengan share 14,9. Tetangga-tetangga TPI lantas membuat turunan dengan Misteri Ilahi, Takdir Ilahi, dan ilahi-ilahi lainnya. Muncul pula tren azab-berkah. Misalnya, Azab Seorang Homoseksual, Azab Wanita Penggosip, Gila Menjelang Ajal, dan modifikasi azab lainnya. The Power of Rahasia: Mungkin publik jenuh pada drama remaja yang bertele-tele dan berkutat pada rebutan lawan jenis dan harta. RI hadir bak mata air, menampilkan satu cerita tiap episode. Satu episode habis, habis pula perjalanan hidup si tokoh. Kalau enggak mati dengan lidah menjulur, keluar darah dari dubur ya… sebaliknya. Jenazahnya harum atau ada pohon berbunga meneduhkan kuburan si tokoh. Tak perlu capek mengikuti kisah anak manusia sampai episode tiga ratus berapa gitu.… Belum lagi tagline RI: bukan sekadar tontonan tapi tuntunan. Mulia sekali misi sinetron ini.
7. Doa & Anugerah (Indosiar, 2003)Bahwa kesuksesan sinetron merupakan hasil kerja keras tim, semua orang mengamini teori itu. Doa & Anugerah (D&A) menjadi contoh bagaimana kisah menarik ditingkahi kasting yang pas. KD sedang jaya-jayanya sebagai diva, Anjasmara aktor favorit sebelum Tora sidak. Dengan pemain pendukung berkarakter seperti Tabah Penemuan, Marini, dan Mieke Widjaya, D&A mengulang sukses Doaku Harapanku.The Power of Anugerah: Keluarga besar Adi (Anjas) menentang cinta Adi dengan Aisah (KD), penghuni panti asuhan berkaki pincang. Kesehatan Aisah memburuk. Saat diperiksa intensif ternyata ditemukan kanker tulang pada kakinya. Bila tak segera dioperasi, penyebaran kanker di kaki Aisah bisa berujung amputasi. Hati mana yang tak teriris pada kisah ini? Satu lagi, keberanian D&A mengkhianati harapan penonton, yang menginginkan kisah Aisah happy ending. Benar-benar membekas di hati.
6. Cinta Fitri season Ramadhan (SCTV, 2009)Fitri melahirkan bayinya dengan selamat. Di tengah derai air mata Farrel dan Mami Lia, hidup mereka dijejali konflik-konflik runcing, sisa-sisa konflik season 3 yang memicu reaksi beragam di Facebook senusantara. Stripping Fitri seolah merombak tatanan dan mengusik “kesakralan” sinetron Ramadhan. Kapan idealnya sinetron Ramadhan mulai tayang dan kapan seharusnya cerita berakhir jadi rancu. Season 4 yang bermetamorfosis menjadi season Ramadhan menempatkan Fitri ke posisi yang belum tertandingi sinetron lain.The Power of Fitri: “CF sudah punya penonton sendiri,” ulas Teuku Wisnu saat diwawancarai di lokasi syuting. Ibarat ilmu dagang, CF sudah dimodali pemirsanya. Tinggal mengembangkan konflik, menjaga tone dan menempatkan peak cerita di tempat yang tepat. Inilah sinetron dengan konsep season pertama di Indonesia. Rating dan share Fitri bikin keder rival-rivalnya. Kalau masih tak percaya pada kekuatan cerita Fitri, coba hitung berapa jumlah iklan di tiap jedanya.
5. Kiamat Sudah Dekat (SCTV, 2005)Siapa sangka penyakit flu yang diderita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malah membuat presiden dari republik berpenduduk 220 juta jiwa ini jadi penonton setia sinetron Ramadhan berjudul Kiamat Sudah Dekat. Saking sukanya, SBY mengundang kru dan pemain Kiamat Sudah Dekat ke istana. Sebenarnya, bukan SBY saja yang suka. Di tengah tren sinetron religius yang kebablasan (malah berujung jadi sinetron mistik berbumbu religius), Kiamat Sudah Dekat hadir bak oase di padang pasir, membebaskan dahaga kala kerongkongan nyaris kering. Sinetron ini seolah memberi keyakinan kalau sinetron Ramadhan, tak mesti dibintangi bintang kelas atas semua (malah menelurkan bintang baru macam Sakurta Ginting) atau berisi konflik keluarga yang digarap berlebihan.The Power of Kiamat: Bukan. Bukan karena dukungan mertua Anissa Pohan semata yang membuat KSD berkilau di layar kaca. Pesan moral dalam naskah Musfar Yasin yang membuat pemirsa terjerat. KSD menjadi debut Yasin. Ia kemudian menulis Nagabonar Jadi 2 dan Get Married. Jangan lupa, KSD juga melahirkan bintang baru nan tengil, Sakurta Ginting.
4. Doa Membawa Berkah (Indosiar, 2000)Fondasi Doa Membawa Berkah (DMB) ada di jilid pertamanya. Tentang mahasiswi selengekan Tarissa (Tamara) yang luluh pada kearifan Rafli (Anjasmara). Tentangan datang dari dua keluarga besar mereka. Kekayaan Tarissa membuat keluarga Rafli minder. Di pihak lain, keluarga Tarissa menyimpan ganjalan atas kultur keluarga Rafli. Ini bukan ide baru. Sinetron-sinetron non-Ramadhan kala itu sering mengusung tema serumpun. Tapi selera masyarakatlah yang menentukan. Setahun kemudian, cinta Tarissa-Rafly dihadang Leily Sagita. Jelas, ini indikator sukses keduanya.The Power of Berkah: Tamara-Anjas sangat memesona waktu itu. Belum lagi, chemistry Tamara dan (akting) Nani Wijaya sungguh luar biasa!
3. Para Pencari Tuhan (SCTV, 2007)Ini sinetron religi atau sinetron klenik? Itu pertanyaan mendasar dan kritik paling esensial bagi sinetron azab dan berkah yang belakangan mulai kehilangan misinya. Jelang Ramadhan, para pekerja sinema bukannya memutar otak mencari ide segar, tapi seolah membiarkan fenomena ini berlarut-larut. Solusi alternatif berupa komedi sarat komentar fisik plus hadiah-hadiah menarik. Itu sajakah wajah program Ramadhan kita? Tiga tahun silam, Deddy Mizwar membuat “hujan buatan” di ladang program Ramadhan yang gersang. Para Pencari Tuhan (PPT) yang jadi jawabnya. PPT yang jadi juaranya.The Power of Pencari Tuhan: Ide ceritanya brilian, tentang tiga narapidana bermuka jenaka Barong-Juki-Chelsea (Aden-Isa-Melky Bajaj). Saat keluar dari penjara, mereka tak lagi diterima di komunitasnya. Ketiganya terdampar di mushola dan bertemu Bang Jack (Deddy). Dari sini cerita bergulir. Premis dasar mencari Tuhan bertemu dengan momen yang pas, bulan Ramadhan. Sampai tahun 2012, PPT masih bertahan dengan jilid ke-6.
2. Hikmah 2 (RCTI, 2005)“Hanya padaMu tempat kumengadu. Pahit yang kini menyiksaku. Aku percaya tiada yang sia-sia. Semua kan ada hikmahnya…” Itulah sebait lirik fenomenal yang diadopsi sinetron Terlanjur Cinta belakangan ini, mengiringi kegigihan Ridho dan Murni. Jauh sebelum kekuatan cinta Murni-Ridho diuji, lagu ini menjadi lagu kebangsaan Ana (Tamara) dan Adrian (Gunawan). Hikmah langsung mencuri perhatian publik. Lagi-lagi kemelut harta, cinta, dan keluarga menjadi komoditasnya. Bedanya, Hikmah seolah menyempurnakan prestasi Doa Membawa Berkah (DMB) yang juga dibintangi Tamara. Jika DMB dibuatkan satu sekuel, maka Hikmah tampil trilogi. The Power of Hikmah: Adrian nekat meninggalkan kehidupannya, rela melarat dan menderita bersama Surya (Ferry Ardiansyah) di rumah susun, demi merebut hati Ana. Ini mungkin klise. Tapi, coba perhatikan barisan kastingnya. Iqbal Pakula, Revalina S Temat, Dimas Andrean, Imelda Therine, Dwi Andhika, dan lain-lain. Nama-nama yang kemudian menggantikan posisi Tamara sebagai pelakon utama. Hikmah muncul disertai gosip fantastis honor Tamara yang konon menyentuh 75 juta.
1. Doaku Harapanku (RCTI, 1998)Dan inilah nenek moyang sinetron Ramadhan. Judul yang wajib disebut jika merunut riwayat stripping dan sinetron Ramadhan. Doaku Harapanku (DH) salah satu momen penting dalam perjalanan karier KD dan mantan bom seks Dicky Wahyudi. Saat itu, KD meretas sukses berkat “Menghitung Hari”. Jalannya menuju diva didahului dengan gelar diva layar kaca berkat sinetron ini menyusul kemudian Abad 21. KD bukan satu-satunya aset DH. Nama yang patut juga dikenang, si culas Leily Sagita. Ending cerita Leily Sagita masuk RSJ benar-benar memuaskan selera publik. Cool!The Power of Doa: Posisinya sebagai yang pertama otomatis menempatkan DH sebagai perintis dan tolok ukur kesuksesan sinetron Ramadhan lainnya. Pantas jika KD menolak tawaran stripping Rp 25 juta per episode karena karisma DH di masa lalu kelewat abadi.
Label:
Movie
Posting Komentar