Efek Menyeramkan Kurang Tidur
Kerja Malam Perbesar Risiko Kanker Ovarium
PEKERJA shift malam adalah orang-orang yang memiliki jadwal bekerja di luar jam kerja normal, 08.00-17.00. Dokter, perawat, wartawan, penyiar, adalah sekelompok orang yang seringkali harus berjaga malam. Sama seperti petugas pompa bensin 24 jam, toko 24 jam, ataupun restoran cepat saji 24 jam .
Bagi dokter, seringkali mereka harus berjaga malam, di bagian unit gawat darurat, melayani panggilan darurat, atau menerima konsultasi tengah malam. Kondisi tersebut memaksa mereka untuk melek di sepanjang malam itu.
“Padahal kebutuhan tidur seringkali tidak tergantikan. Membuat hutang tidur membebani kita yang pada akhirnya bisa membahayakan diri sendiri,” tutur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT.
Waktu tidur memang tidak bisa diganti. Karena pola tidur malam dan siang hari menjadi amat berbeda. Meski demikian, hutang tidur tetap harus dibayar. “Itu sebabnya, sehabis bekerja sangat disarankan untuk segera tidur bagi mereka yang bekerja malam,” tutur ahli tidur dari Sleep Disorder Clinic atau Klinik Gangguan Tidur, RS Mitra Kemayoran Jakarta.
Kerja gilir memang harus diatur dengan baik. Idealnya, kerja gilir adalah per dua hari searah jarum jam. Misalkan, dua hari masuk pagi, lalu dua hari masih siang, dua hari masuk malam, dan dua hari libur. Setelah itu siklus dimulai seperti ini. Pada mereka yang mengalami kerja gilir, menurut Dr. Andreas, rawan menderita gangguan tidur.
Itu sebabnya, mereka yang mendapat kerja gilir, ketika pulang kerja harus langsung tidur. Dengan menjaga suasana kamar tetap gelap dan sunyi.
Yang juga perlu diperhatikan adalah kemampuan bekerja. Di waktu-waktu menjelang subuh, biasanya kita sedang amat mengantuk sehingga kemampuan untuk menganalisa data maupun monitoring akan terasa sangat berat.
Jika memungkinkan, pada mereka yang bekerja malam sekalipun, harus diselingi tidur sejenak secara bergantian. Hal ini dimaksudkan guna mempertahankan kemampuan kerja seseorang.
Posting Komentar